Beritalk, Cianjur – Akhirnya Wali Kota Bogor, Dedi Rahim mengungkapkan penyebab kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami ratusan siswa di Kota Bogor.
Diketahui bahwa menu makan bergizi gratis yang sebabkan siswa di Bogor keracunan ini karena mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella dalam makanan yang dikonsumsi para siswa.
Dedi Rahim juga menyebut temuan itu berdasarkan hasil uji sampel laboratorium kesehatan daerah Kota Bogor, Jawa Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi Rahim di rumah Dinas Walikota Bogor dalam konferensi pers, Senin, 12 Mei 2025 lalu.
“Dari hasil pemeriksaan lab yang sudah kita lakukan kurang lebih hampir 4 hari terakhir karena menunggu proses pengayaan dari bakteri” ujar Dedi.
“Saya tidak terlalu paham soal medisnya tetapi hasilnya menunjukkan bahwa ee beberapa bahan itu ternyata mengandung bakteri E. coli dan Salmonella ya” tambahnya.
Sisa makanan tersebut kemudian dibawa petugas kesehatan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan.
Beliau juga mengatakan sisa makanan yang diperiksa adalah nasi, ceplok telur, tahu, dan tauge tumis serta beberapa bahan lainnya.
Sebelumnya diketahui bahwa ratusan siswa di Kota Bogor mengalami keracunan menu makan bergizi gratis. Kasus keracunan pertama kali dilaporkan pada Rabu, 7 Mei 2025 lalu.
Saat itu sebanyak 36 siswa sekolah Bosowoabina Insani mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai mengonsumsi makanan dari program MBG.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor per Sabtu, 13 Mei 2025, jumlah korban keracunan MBG terus bertambah hingga mencapai 223 orang.
Dari hasil penyelidikan epidemiologi ditemukan beberapa kasus keracunan lainnya dari sekolah lain.
Tinggalkan komentar