Perundingan Damai Terbaru Ukraina Rusia di Istanbul Capai Kemajuan di Bidang Kemanusiaan

Williani Putri

Juni 3, 2025

2
Min Read

On This Post

Beritalk, Cianjur – Perundingan damai antara Ukraina dan Rusia kembali digelar secara tertutup di Istanbul pada Senin, 2 Juni 2025.

Pertemuan yang dimediasi oleh pemerintah Turki ini menandai langkah diplomatik terbaru dari kedua negara yang telah terlibat dalam konflik berkepanjangan sejak 2022.

Meski belum menghasilkan kesepakatan penuh, perundingan damai Ukraina Rusia kali ini dinilai mencapai sejumlah kemajuan penting, khususnya di bidang kemanusiaan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli menyatakan meski belum mencapai kesepakatan penuh, perundingan tersebut tidak berakhir secara negatif.

Oncu Keceli juga menyebut kedua belah pihak menunjukkan niat untuk melanjutkan komunikasi di masa mendatang.

Dalam konferensi persai pertemuan itu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umierov mengumumkan kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan penting.

Ukraina mengajukan usulan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, pembebasan tahanan perang, serta pemulangan prajurit muda dan anak-anak.

“Usulan kami adalah gencatan senjata tanpa syarat di Udara, laut dan darat setidaknya selama 30 hari. Posisi ini tidak berubah selama tiga bulan, dan kami menganggapnya sebagai dasar untuk memulai resolusi damai” ujar Rustem Umierov.

Menanggapi hal itu, Rusia menyatakan kesediaannya untuk memulangkan 6.000 jenazah tentara Ukraina yang gugur di medan perang.

Selain itu, kedua negara sepakat untuk menukar tentara muda berusia 18 hingga 25 tahun yang terluka berat dan ditahan. Rusia juga mengusulkan gencatan senjata sementara di beberapa wilayah di garis depan selama 2 hingga 3 hari.

Usulan ini disebut sebagai langkah awal menuju pembicaraan yang lebih luas. Pihak Rusia turut menyerahkan memorandum berisi rancangan perdamaian jangka panjang dan usulan gencatan senjata menyeluruh.

Ukraina menyatakan akan mempelajari dokumen tersebut dalam waktu sepekan sebelum memutuskan langkah berikutnya. Pertemuan ini menjadi kelanjutan dari perundingan sebelumnya yang berlangsung pada Mei lalu. Di mana saat itu kedua negara menyepakati pertukaran masing-masing 1000 tahanan.

Meski belum menghasilkan kesepakatan final, perundingan kali ini dinilai sebagai sinyal bahwa jalur diplomatik antara Ukraina dan Rusia masih terbuka dengan fokus pada isu-isu kemanusiaan sebagai titik awal menuju penyelesaian konflik.

Tinggalkan komentar