Iran Bangkit Hadapi Ancaman Donald Trump : Tegas Tolak Hentikan Pengayaan Uranium

Williani Putri

Juni 9, 2025

3
Min Read

On This Post

Beritalk, Cianjur – Presiden AS Donald Trump kembali mengisyaratkan akan menyerang Iran menggunakan kekuatan militer untuk menyerang situs nuklir Iran jika Iran tidak menyetujui kesepakatan nuklir dengan AS.

Presiden Donald Trump menegaskan Iran tidak akan diizinkan untuk memperkaya uranium.

Di lain sisi, Donald Trump mengaku lebih menyukai perjanjian diplomatik ketimbang melakukan serangan militer.

Setelah lima putaran negosiasi, AS mengajukan proposal kepada Iran untuk kesepakatan yang kabarnya akan membatasi pengayaan uranium Iran tersebut tanpa menghentikannya sepenuhnya.

Kesepakatan itu akan mencegah Iran melakukan penelitian baru dan mengembangkan sentrifos. Iran juga diharuskan menghentikan pengayaan uranium ke tingkat yang lebih tinggi yang dicapainya saat ini dan menutup fasilitas pengayaan bawah tanahnya untuk jangka waktu yang akan disepakati.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei langsung menolak proposal tersebut pada Rabu, 4 Juni 2025. Pemimpin tertinggi Iran menegaskan Iran tidak akan menghentikan program pengayaan uraniumnya.

“Usulan yang diajukan oleh Amerika (Donald Trump) itu bertentangan 100 persen dengan motto kami (kita bisa)”

“Para pemimpin Amerika yang tidak sopan dan kurang ajar terus mengulang tuntutan untuk membongkar program nuklir Iran dengan kata-kata yang berbeda, mereka berkuasa saat ini Zionis atau Amerika seharusnya menyadari bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tentang pembongkaran program nuklir Iran, siapa anda yang berani ikut campur dan mengatakan Iran harus atau tidak boleh melalukan pengayaan uranium ? apa urusan anda ?”

Di tengah kesepakatan yang belum
pasti dengan AS, Iran dilaporkan telah memesan sejumlah besar bahan untuk memproduksi rudal balistik dari China.

Iran disebut telah memesan amonium perklorat untuk kemungkinan memproduksi hingga 800 rudal. Bahan tersebut digunakan untuk memproduksi rudal berbahan bakar padat.

Bahan tersebut dilaporkan akan tiba di Iran dalam beberapa bulan mendatang.
Seorang pejabat mengatakan sebagian amonium perklorat itu diperkirakan akan dikirim ke kelompok proki pro Iran seperti pemberontak Hautaman.

Sementara sebagian besar bahan tersebut dilaporkan akan tetap berada di Iran karena negara itu berupaya memperbaiki pabrik produksi rudal yang rusak pada Oktober 2025 akibat serangan Israel.

Iran juga dilaporkan tengah berupaya untuk menghidupkan kembali sistem pertahanan udaranya setelah serangan berturut-turut Israel menghantam Iran. Iya, Israel memang telah meminta agar kemampuan pengayaan dan fasilitas nuklir Iran dibongkar sepenuhnya.

Bahkan intelijen AS melaporkan Israel akan menyerang fasilitas nuklir tersebut pada 2025.

Namun, Israel telah meyakinkan gedung putih bahwa mereka tidak akan melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran kecuali Trump memberi sinyal bahwa negosiasi yang sedang berlangsung dengan Teheran telah gagal.

Di tengah desakan dari AS dan Israel untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya, Iran mengeklaim telah membobol data nuklir Israel.

Israel dan AS tak pernah bosan untuk mendikte Iran agar negara itu menghentikan seluruh aktivitas pengayaan uranium dan membongkar situs nuklirnya. Namun, Iran dengan tegas menyatakan tidak akan menghentikan program nuklirnya.

Tinggalkan komentar