Beritalk, Cianjur – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 17 Juni 2025 berdampak langsung terhadap operasional penerbangan di beberapa bandara di Indonesia, khususnya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Akibat sebaran abu vulkanik dari letusan erupsi Gunung Lewotobi, sejumlah penerbangan harus mengalami penundaan hingga pembatalan demi alasan keselamatan penerbangan.
Menurut keterangan resmi dari pihak pengelola bandara, sebanyak 32 penerbangan terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi, yang terdiri dari 17 penerbangan keberangkatan dan 15 kedatangan.
Erupsi Gunung Lewotobi juga menggangguan ini tidak hanya terjadi pada rute domestik, tetapi juga internasional.
Hal ini juga dijelaskan langsung oleh General Manager PT Angkasa Pura Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi.
“Terkait adanya erupsi Gunung Leotobi laki-laki di Nusa Tenggara Timur yang kita ketahui bersama memang ini terjadi adanya beberapa dampak di bandara kita khususnya di Denpasar di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Penerbangan yang terdampak di Bandara I Gusti Ngurah Rai akibat adanya erupsi gunung Leotbi di NTT ini ada 32 penerbangan ya 17 untuk keberangkatan 15 untuk kedatangan”
“Nah ini terdiri dari penerbangan internasional maupun penerbangan domestic, nah untuk penerbangan domestik ini tujuan daripada Labuhan Bajo dan satu ke Semarang sedangkan untuk international flight ini tujuannya ada yang ke Singapura namun lebih banyaknya ke arah Australia”
Menanggapi situasi ini, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dikelola oleh Angkasa Pura I segera menyiapkan layanan bantuan (help desk) untuk para penumpang yang terkena dampak.
Terdapat 4 help desk di area internasional, tepatnya di lantai dua antara kedatangan dan keberangkatan, serta 4 help desk di area domestik yang berlokasi di dekat pintu keberangkatan domestik.
Selain itu, bandara juga menyediakan 200 kursi tambahan di area help desk untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang yang menunggu informasi lanjutan, proses refund, penjadwalan ulang (reschedule), atau pengambilan bagasi bagi yang batal terbang.
Dalam upaya menjaga keselamatan penerbangan dan kelancaran operasional bandara, pihak Angkasa Pura juga melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Lewotobi, salah satunya melalui paper test di seluruh bandara di bawah pengelolaan wilayah regional 2.
Tes ini berguna untuk mendeteksi keberadaan abu vulkanik di sekitar bandara yang bisa membahayakan penerbangan.
Tinggalkan komentar