Xi Jinping Absen di KTT BRICS 2025, Beijing Prioritaskan Krisis Domestik?

Williani Putri

Juli 4, 2025

2
Min Read
Xi Jinping Absen di KTT BRICS 2025
Xi Jinping Absen di KTT BRICS 2025

On This Post

Beritalk, Cianjur – Presiden Cina, Xi Jinping dipastikan tidak akan hadir dalam KTT BRICS 2025 di Brazil.

Hal ini disebut pertama kalinya dan telah dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Cina pada Selasa, 1 Juli 2025 atau 5 hari jelang pembukaan KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro.

Ketidakhadiran Xi Jinping di KTT BRICS 2025 ini mengundang spekulasi soal arah diplomasi Beijing di tengah krisis domestik dan manuver global bricks dalam melawan dominasi Barat.

Sejumlah pengamat menilai absennya Xi Jinping di KTT BRICS 2025 menunjukkan prioritas Cina saat ini lebih bertumpu pada urusan domestik.

Profesor di National University of Singapore, Dr. Jiong-Wei Wang mengungkapkan ketidakhadiran Xi Jinping di KTT BRICS 2025 menunjukkan prioritas domestik yang lebih mendesak seperti krisis properti dan tekanan ekonomi.

Selain itu, Profesor Hubungan Internasional Oliver Stanke mengatakan keputusan Cina untuk tidak hadir pasti berdampak negatif terhadap KTT BRICS 2025 ini.

Kehadiran Xi Jinping di KTT BRICS 2025 selama ini merupakan wajah sentral Cina di brick block ekonomi yang kini meliputi 11 negara termasuk Indonesia.

Cina sendiri menyumbang sekitar 60% dari total PDB Bricks dan menjadi mitra dagang utama sebagian besar anggotanya.

Banyak pengamat yang menilai BRI akan tetap menjadi prioritas strategis Cina. Einar Tangen, salah satu peneliti senior dari Taihi Institute mengatakan Cina memandang Brick sebagai batu penjuru tatanan dunia baru.

Di sisi lain, ketidakhadiran Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di gelaran KTT BRICS 2025 ini pun disoroti. Kehadiran pemimpin Mesir dan Iran juga masih diragukan di tengah memanasnya ketegangan di Timur Tengah.

Hal ini kemudian dinilai menjadi peluang panggung untuk pemimpin negara anggota KTT BRICS 2025 lainnya seperti India, Brazil, Afrika Selatan, dan Indonesia.

KTT BRICS 2025 akan dibadati agenda Barat mulai dari reformasi lembaga internasional, pendanaan iklim, dan penguatan sistem keuangan alternatif dari dominasi dolar AS.

Isuolarisasi juga masih menjadi sorotan menyusul dorongan dari Cina dan Rusia untuk mengurangi ketergantungan dolar AS. Namun, India dan Brazil masih dinilai hati-hati dalam hal ini karena mempertimbangkan hubungan dengan negara-negara barat.

Tinggalkan komentar