Beritalk, Cianjur – Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal perang untuk mendukung pasukan darat pada hari Sabtu, 26 Juli 2025.
Tindakan ini dilakukan Angkatan Laut Thailand saat konflik bersenjata Thailand Kamboja memasuki hari ketiga, mengutip Anadolu Agensi, sebuah media yang berbasis di Turki.
Angkatan Laut Thailand ini meluncurkan operasi bertajuk “Trat Pikhat Pairee 1” alias serangan trat 1 terhadap pasukan Kamboja di tiga titik sepanjang perbatasan.
Operasi ini bergulir usai Negara Kamboja dilaporkan memperluas posisinya. Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Sipil Kamboja, Sin Chansereyvutha mengatakan pesawat komersial masih dapat melintas di atas zona konflik jika berada di ketinggian lebih dari 11 km.
Sejak pertempuran dimulai pada Kamis, Kamboja melaporkan jatuhnya 13 korban termasuk lima prajurit.
Sementara Thailand melaporkan 19 korban. Enam di antaranya merupakan prajurit. Ribuan warga dari kedua sisi perbatasan telah dievakuasi.
Selain kapal perang, Thailand juga sebelumnya menggerakkan jet tempur termasuk jet F16 buatan Amerika Serikat. Sedangkan Phnom Penh mengandalkan serangan udara menggunakan roket.
Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai tembakan. Dewan Keamanan PPIB mengadakan pertemuan darurat di New York pada Jumat yang membahas soal konflik dua negara bertetangga ini.
Perwakilan Kamboja dan Thailand turut hadir dalam pertemuan. Sosok duta besar Kamboja untuk PBB Chhea Keo meminta diadakannya gencatan senjata segera tanpa syarat.
“Kami meminta gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan kami juga menyerukan solusi damai untuk perselisihan ini” ujar Chhea Keo, Duta Besar Kamboja.
Sebelumnya Bangkok telah mengajukan surat kepada dewan yang menyalahkan Kamboja atas konflik tersebut.
Tinggalkan komentar