Beritalk, Cianjur – Amerika Serikat menyerang Iran dan langsung memicu pernyataan perang dari pihak Teheran.
Bagaimana kronologi Amerika Serikat menyerang Iran ? bermula pada 13 Juni 2025 saat Israel melancarkan serangan mendadak kepuluhan target nuklir dan militer di Iran.
ISebelum Amerika Serikat menyerang Iran, Israel menyatakan serangan dengan dalih akan membongkar program nuklir Iran, bahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut bahwa Iran akan segera menghasilkan bom nuklir.
Israel juga bertujuan menghancurkan fasilitas nuklir Fordo yang berada sejauh 90 meter di dalam gunung.
Namun menurut mantan Kepala Dinas Intelijen MI6 Sir John Sers hanya Amerika Serikat yang punya kapasitas militer untuk menghancurkan fasilitas pengayaan uranium fordo.
Pada 19 Juni 2025 Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan akan memutuskan dalam waktu 2 minggu.
Apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan Israel untuk menyerang Iran atau tidak?
Namun belum 2 minggu berlalu pada Sabtu 21 Juni 2025 Amerika Serikat mengirim militer untuk menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.
Target Amerika Serikat adalah Fordo Natanz dan Isfahan serangan ini disebut menggunakan bom B-2 Spirit yang menjatuhkan enam bom penghancur bunker GBU-57 MOP berbobot total lebih dari 50 ton pada Sabtu (22/06).
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa militer Amerika Serikat melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir Utama Iran.
“Beberapa waktu yang lalu, militer Amerika Serikat melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir Utama rezim Iran, Fordo Natanz dan Isfahan, semua orang mendengar nama-nama itu selama bertahun-tahun saat mereka membangun perusahaan yang sangat merusak ini” ungkap Donald Trump.
Bahkan serangan ini dilakukan Amerika Serikat untuk penghancuran kapasitas pengayaan nuklir Iran dan penghentian ancaman nuklir Iran.
“Tujuan Amerika Serikat adalah penghancuran kapasitas pengayaan nuklir Iran dan penghentian ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara terror nomor satu di dunia, malam ini, saya dapat melapor kepada dunia bahwa serangan tersebut merupakan keberhasilan militer yang spektakuler” tambah Donald Trump.
Garda Revolusi Islam atau IRGC menyatakan perang terbuka terhadap Amerika Serikat.
Seorang analis Timur Tengah menyebut ini bukan lagi sekedar saling serang tetapi sudah masuk ke fase perang terbuka.
Menanggapi pernyataan perang dari Iran pemerintah Israel langsung menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi.
Kementerian Pertahanan mereka membatalkan seluruh acara publik pendidikan dan aktivitas non esensial.
Presiden Trump telah lama menentang Iran memiliki senjata nuklir, Direktur intelligence nasional Amerika Serikat Tulsy Gperer menyebut bahwa meskipun Iran meningkatkan uranium mereka sedang tidak membangun senjata nuklir.
Penilaian itu berseberangan dengan pandangan Trump yang menganggap Iran sudah berbahaya.
Di sisi lain Iran bersi keras bahwa ambisi nuklirnya bersifat damai, dalam hitungan hari konflik yang bermula dari serangan Israel melibatkan kekuatan Amerika Serikat dan mendorong Iran mengumumkan perang terbuka.
Tinggalkan komentar