Beritalk, Cianjur – Pentagon mengeklaim serangan Amerika Serikat yang berjuluk Mid Night Hammer ketiga program nuklir Iran membuat program nuklir Teheran mengalami penurunan selama 1 hingga 2 tahun.
Klaim lumpuhnya program nuklir Iran itu disampaikan juru bicara Pentagon, Sean Parnel dalam sebuah konferensi pers pada Rabu 2 Juli 2025.
“Anda tahu, degradasi program nuklir Iran dan fakta bahwa kali telah mendegradasi program mereka selama 1-2 tahun, setidaknya sampai penilaian di dalam departemen menilai hal itu. Dan saya piker intelijen mereka juga memiliki kesimpulan yang sama” ujar Sean Parnel.
Sean Parnel menyebut operasi yang diluncurkan pada akhir Juni 2025 lalu itu menghancurkan tiga fasilitas utama program nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan juga Isfahan.
“Pertama, anda tahu penilaian kami terhadap keruksakan akibat pertemuan di Fordow, Natanz, dan juga Isfahan tetap tidak berubah, maksud saya kami percaya dan tentu saja semua informasi intelijen yang telah kami lihat, telah membuat kami yakin bahwa Iran khususnya fasilitas-fasilitas itu, telah sepenuhnya dilenyapkan” tambah Sean Parnel.
Klaim tersebut berbeda dengan pernyataan intelijen AS sebelumnya yang menyebutkan bahwa serangan tidak menghancurkan komponen inti program nuklir Iran.
Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyangkahnya dan mengatakan bahwa program nuklir Iran telah benar-benar hancur.
Sebelumnya Amerika Serikat pada 22 Juni lalu melancarkan serangan yang menyasar tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan juga Isfahan.
Serangan itu memicu aksi balasan dari Iran yang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar.
Usai perang selama 12 hari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Setelah gencatan senjata, Presiden Iran Maud Peskian menyetujui undang-undang untuk menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional.
Tinggalkan komentar