Beritalk, Cianjur – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan militernya menyerang Suriah untuk mempertahankan zona demilitarisasi dan melindungi penduduk Druze.
Pernyataan itu disampaikan Benjamin Netanyahu saat mengunjungi Lembah Yordan di tepi barat pada Selasa, 15 Juli 2025 lalu.
Dalam pernyataannya, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel berkomitmen untuk mempertahankan wilayah barat daya Suriah sebagai zona demiliterisasi.
Zona demilitarisasi Israel Suriah sendiri adalah area pemisahan seluas 400 km² di mana angkatan bersenjata kedua negara tidak diizinkan melakukan aktivitas militer.
“Kami juga beroperasi di Suriah sejak pagi, kami berkomintmen di Israel untuk mempertahankan wilayah barat daya Suriah sebagai zona demiliterisasi. Kami tidak akan membiarkan Lebanon kedua Kembali terbentuk disana, dan kami juga berkomitmen untuk melindungi penduduk Druze, kami melakukan ini melalui operasi intensif, saya harap kami tidak perlu beroperasi lebih lanjut ini sangat bergantung pada apa yang dipahami dan dilakukan dan juga yang tidak dilakukan di Damakus” ungkap Benjamin Netanyahu.
Dalam pernyataannya itu, Benjamin Netanyahu juga berdali bahwa serangan Israel bertujuan untuk melindungi penduduk Druze.
Sebelumnya, militer Israel melaporkan serangan terhadap tank-tank Suriah di bagian selatan di tengah bentrokan antara pasukan pemerintah, suku Badui, dan milisidrus.
Bentrokan itu dipicu oleh penculikan penjual sayur komunitas Druze oleh anggota suku Badui yang mendirikan pos pemeriksaan ilegal. Insiden tersebut memicu aksi balasan dan rangkaian penculikan lainnya.
Provinsi Suida menjadi titik bentrokan utama dan pasukan pemerintah diterjunkan sejak dini hari untuk memulihkan ketertiban. Pasukan keamanan pemerintah yang diterjunkan untuk memulihkan ketertiban ikut terlibat bentrokan dengan kelompok bersenjata lokal.
Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Sementara Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia melaporkan sedikitnya 99 orang tewas termasuk dua anak, dua perempuan, dan 14 anggota pasukan keamanan.
Tinggalkan komentar