Beritalk, Cianjur – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjanji akan menyelesaikan sengketa Kashmir yang telah berlangsung lama antara India dan Pakistan.
Pernyataan ini disampaikan Trump pada Sabtu, 10 Mei 2025 usai kedua negara mencapai kesepakatan kencatan senjata.
Tak hanya berjanji menyelesaikan sengketa Kashmir, Trump juga bertekad meningkatkan hubungan dagang dengan kedua negara tersebut.
Melalui media sosial tradicial, Trump pun memuji gencatan senjata yang disepakati India dan Pakistan.
Kesepakatan itu tercapai saat AS melihat situasi semakin memburuk. Intervensi diplomatik dari Trump dan pemerintahannya berhasil memfasilitasi kecatan senjata penuh pada Sabtu, 10 Mei 2025 sore waktu setempat.
Trump pun memuji para pemimpin dari kedua negara itu karena telah menunjukkan kepemimpinan kuat yang tak tergoyahkan.
Dirinya juga bangga karena AS berperan langsung dalam tercapainya kesepakatan kecatan senjata tersebut.
Namun beberapa jam setelah kesepakatan tercapai, kedua pihak saling menuduh melanggar perjanjian kencatan senjata saat terjadi penembakan di Kashmir.
Meski demikian, menurut laporan setempat pada Minggu, 11 Mei 2025 pagi, kedua sisi di perbatasan telah kembali tenang.
Aliran listrik yang sebelumnya padam di sejumlah kota perbatasan India juga telah dipulihkan.
India dan Pakistan diketahui telah terlibat perseteruan soal wilayah Kashmir sejak merdeka dari penjajahan Inggris pada 1947 lalu. Keduanya mengeklaim seluruh wilayah, namun hanya menguasai sebagian saja.
Sengketa Kashmir membuat India dan Pakistan berperang sebanyak dua hingga tiga kali untuk memperebutkan wilayah tersebut.
Kini konflik bersenjata di antara mereka kembali memanas sejak Selasa, 6 Mei 2025 ditandai dengan 4 hari tembak-menembak yang melibatkan rudal dan drone.
Kejatan senjata terbaru ini meskipun rapuh membuka peluang baru bagi proses perdamaian jangka panjang.
Banyak pihak berharap keterlibatan Trump yang dikenal karena pendekatan negosiasi langsung dan transaksionalnya dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan salah satu konflik paling berbahaya di Asia Selatan.
Tinggalkan komentar