Beritalk, Cianjur – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan serangan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran sangat mungkin terjadi meski hal itu tidak terjadi dalam waktu dekat.
Pernyataan ini disampaikan Donald Trump dalam sebuah wawancara pada Kamis 12 Juni 2025 di Gedung Putih.
Semula wartawan menanyakan kepada Donald Trump seberapa dekat serangan Israel terhadap Iran dan inilah jawaban Donald Trump saat menanggapi pertanyaan tersebut.
“Jika Iran tidak mau bernegosiasi, risiko terjadinya konflik besar sangat nyata. Namun kami akan terus berusaha agar mereka mau mencapai kesepakatan yang baik bagi semua pihak,” ujar Donald Trump.
Pada kesempatan yang sama Donald Trump juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap konflik besar di Timur Tengah jika Iran tidak bersedia bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan.
Namun Donald Trump mengaku akan terus mendorong Teheran agar bersedia mencapai kesepakatan sebelumnya perundingan nuklir Amerika Serikat dan Iran yang sudah berlangsung lima putaran namun masih tidak jelas cuntrungannya.
Kedua belah pihak kini malah mengancam saling menyerang apabila kesepakatan tidak tercapai perkembangan per Kamis 12 Juni 2025.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan evakuasi pegawai non-esensial dari beberapa kedutaan besar Amerika Serikat di kawasan Teluk, termasuk di Irak, Kuwait, dan Bahrain. Hanya staf inti yang tetap tinggal untuk menjalankan operasional diplomatik.
Langkah evakuasi ini menjadi sinyal serius bahwa situasi di Timur Tengah sedang berada dalam kondisi yang sangat sensitif dan berpotensi berkembang menjadi konflik skala besar sewaktu-waktu.
Hingga saat ini, berbagai pihak internasional menyerukan pentingnya deeskalasi dan melanjutkan diplomasi guna menghindari krisis yang lebih besar di kawasan yang sudah lama diwarnai ketegangan geopolitik ini.
Tinggalkan komentar