Fasilitas Situs Nuklir Fordo Iran Disorot Usai Serangan AS-Israel, Ada Aktivitas Mencurigakan?

Williani Putri

Juli 1, 2025

4
Min Read
Situs Nuklir Fordo Iran
Situs Nuklir Fordo Iran

On This Post

Beritalk, Cianjur – Fasilitas situs nuklir Fordo kembali menjadi sorotan, setelah AS dan Israel meluncurkan serangan ke situs ini.

Gambar satelit mengungkap gerak-gerik terbaru di situs nuklir Fordo, jalan-jalan baru terlihat dibangun di sekitar titik jatuhnya bom.

Sementara alat berat terpantau bergerak di area situs nuklir Fordo tersebut sinyal kehidupan ini pun memicu pertanyaan, apakah Iran hanya menilai kerusakan atau justru mulai memperbaiki pengayaan uraniumnya ?

Melansir The New York Times citra satelit terbaru yang diambil beberapa hari setelah serangan udara AS terhadap situs nuklir Fordo menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan.

Dalam citra yang diambil oleh MSAR teknologis terlihat adanya pembangunan jalan-jalan baru di titik-titik situs nuklir Fordo yang diduga menjadi lokasi jatuhnya bom AS di puncak gunung.

Tampak juga keberadaan sebuah derek dan ekskavator yang sedang bekerja, di dekat salah satu lokasi situs nuklir Fordo.

Aktivitas lain yang terekam dalam Citra adalah banyaknya kendaraan yang berada di berbagai titik tambahan di sekitar fasilitas situs nuklir Fordo.

Menurut seorang peneliti senior di Center for Strategic and International Studies CSIS, Joseph S.Bermudez laporan ini menunjukkan Iran telah memulai proses penyelidikan situs nuklir Fordo terkait dampak serangan AS.

Joseph S.Bermudez menjelaskan Iran tampaknya sedang mengecek seberapa dalam dampak lubang dari bom-bom penghancur tersebut, serta mencoba memahami seberapa besar kerusakan situs nuklir Fordo yang terjadi.

Citra satelit yang diambil pada 27 Juni 2025 menunjukkan Iran telah mengisi kawah besar yang muncul di pintu masuk situs nuklir Fordo akibat serangan Israel beberapa hari sebelumnya.

Joseph S.Bermudez menilai berdasarkan citra yang tersedia tidak terlihat tanda-tanda bahwa Iran sedang memasuki fase reaktivasi situs nuklir Fordo.

Joseph S.Bermudez menjelaskan jika Iran benar-benar memulai upaya semacam itu, maka akan terlihat pergerakan lebih banyak kendaraan di situs nuklir Fordo.

Senada dengan direktur di Fiber Applied Science Peter McDonald menurutnya aktivitas Iran saat ini tampaknya hanya bersifat investigatif bukan perbaikan di situs nuklir Fordo.

Menurutnya tidak ada bukti yang mendukung asumsi bahwa Iran tengah memperbaiki atau mengaktifkan kembali situs nuklir Fordo.

Ia meyakini yang dilakukan Iran saat ini hanyalah pengkajian situs nuklir Fordo dampak serangan, sementara itu Kepala Badan Tenaga Atom Internasional IAEA Rafael Grossi memperingatkan Iran masih mungkin memulai kembali pengayaan uranium dalam hitungan bulan.

Dalam wawancaranya dengan CBS News, ia mengatakan walaupun sejumlah situs nuklir Fordo utama telah terkena serangan beberapa situs masih berdiri dan beroperasi.

Ia menyebutkan dalam hitungan bulan atau bahkan lebih cepat Iran mungkin mengoperasikan kembali kaskade sentrifus untuk menghasilkan uranium yang diperkaya.

Kekhawatiran utama terletak pada persediaan uranium yang sudah diperkaya hingga 60% tepat di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

Persediaan itu diyakini dapat digunakan untuk memproduksi lebih dari 9 bom nuklir, apabila diperkaya lebih lanjut.

Pihaknya belum dapat memastikan apakah persediaan uranium tersebut telah dipindahkan sebelum serangan atau ada yang hancur. Menurutnya harus ada klarifikasi suatu saat nanti untuk memastikan keadaan sebenarnya.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengeklaim situs nuklir Fordo berhasil dihancurkan dan menyebut serangannya
telah menghentikan ambisi nuklir Iran selama beberapa decade.

Namun klaim tersebut dipertanyakan oleh sejumlah media dan analis termasuk IAEA yang menyatakan kerusakan pasti dari serangan tersebut masih belum dapat diverifikasi.

Trump pun menuding media yang mempertanyakan efektivitas serangan tersebut sebagai berita palsu.

Ia juga menampik laporan bahwa Iran telah memindahkan uranium yang diperkaya sebelum serangan terjadi menurutnya hal itu sulit dilakukan terlebih AS tidak memberikan peringatan serangan.

Di lain sisi Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyampaikan kecaman keras dan menilai serangan AS ke Fordo mengulang kejahatan serupa dengan pengeboman kimia di Sardas.

Hal ini disampaikan olehnya pada Senin 30 Juni 2025 dalam rangka peringatan Hari Nasional Pemberantasan Senjata Kimia dan Biologi serta memperingati 38 tahun tragedi pengeboman kimia di Kota Sardas.

Dalam pesannya Abbas Araghchi menegaskan Iran sebagai korban senjata kimia dalam sejarah adalah pendukung setia dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal

Abbas Araghchi mengungkapkan keprihatinan atas korban sipil serta mengkritik keras sikap diam atau dukungan diam-diam dari kekuatan Barat

Menanggapi serangan terhadap situs nuklir Fordo Iran Arak menyatakan tindakan tersebut menimbulkan risiko bencana kemanusiaan dan lingkungan yang serius

Abbas Araghchi menyerukan diadakannya sidang darurat Dewan Eksekutif Organisasi Pelarangan Senjata Kimia untuk membicarakan dan mengecam agresi yang menyasar infrastruktur vital tersebut

Citra satelit terbaru menunjukkan adanya aktivitas di sekitar situs nuklir Fordo setelah serangan AS termasuk pembangunan jalan dan penggunaan alat berat.

Namun belum terlihat tanda-tanda dimulainya rekonstruksi atau pengoperasian ulang fasilitas situs nuklir Fordo tersebut, Iran tampaknya masih dalam tahap evaluasi kerusakan bukan melakukan perbaikan aktif pantau terus perkembangannya.

Tinggalkan komentar