Hizbullah Tolak Serahkan Senjata Sebelum Israel Mundur dari Lebanon Selatan

Williani Putri

Mei 26, 2025

2
Min Read

On This Post

Beritalk, Cianjur – Pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kaseem, secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerahkan senjata selama Israel belum sepenuhnya menarik pasukannya dari Lebanon Selatan dan menghentikan serangan udara yang terus terjadi di wilayah tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Kaseem pada Minggu, 25 Mei 2025, dalam pidato peringatan 25 tahun penarikan mundur Israel dari Lebanon Selatan yang terjadi pada tahun 2000 silam.

Pidato itu disampaikan hampir enam bulan setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

“Kami masih berada di Bawah agresi Israel. Kami telah berkomitmen penuh, biarlah jelas bagi semua orang, jangan minta apapun dari kami lagi. Biarlah Israel mundur, hentikan agresinya, bebaskan para tahanan, dan penuhi semua kewajiban dalam perjanjian. Setelah itu, kita bisa bicara tentang hal lain” tegas Kaseem dalam pidatonya.

Dalam perjanjian tersebut, Israel dan Hizbullah seharusnya saling menarik pasukan mereka dari Lebanon Selatan dan tentara Lebanon akan mengambil alih kendali bersama pasukan penjaga perdamaian PBB.

Namun pada kenyataannya pasukan Israel tetap berada di lima titik perbatasan utama di Lebanon Selatan dan terus melakukan serangan udara hampir setiap hari di Lebanon Selatan dan di pinggiran kota Beirut.

Bahkan pejabat Israel mengatakan mereka berencana untuk tetap berada di sana tanpa batas waktu untuk mengamankan perbatasan mereka.

Di sisi lain, pejabat Lebanon menuduh Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Israel berdali pasukannya berada di sana untuk mengamankan perbatasannya dan mencegah Hizbullah membangun kembali kekuatannya yang telah hancur akibat perang.

Kaseem dalam pidatonya juga turut menyinggung Presiden AS Donald Trump dan menyarankan kepadanya agar AS membebaskan diri dari cengkeraman Israel.

Sebab menurutnya Israel adalah beban bagi AS yang ingin mendominasi dunia secara ekonomi.

“Kami sarankan Presiden Trump bahwa ia memiliki kesempatan untuk membebaskan diri dari cengkeraman Israel. Jika anda berpikir untuk mendominasi dunia secara ekonomi, Israel adalah sebuah beban. Ia hamper menyeret anda ke Yaman, tetapi anda cerdas, anda menarik diri dari Yaman dan berhasil menyelamatkan muka. Hari ini dengan memberikan ruang bagi Israel untuk terus beraksi di Gaza dan terus beraksi di Lebanon. Anda menyia-nyiakan kesempatan penting bagi AS untuk berinvestasi di Lebanon dan di Kawasan ini” ujar Naim Kaseem.

Ia juga menyebut bahwa dengan terus memberi ruang bagi Israel untuk bertindak di Gaza dan Lebanon, AS telah menyia-nyiakan kesempatan penting untuk

Tinggalkan komentar