Beritalk, Cianjur – Organisasi independen yang berfokus pada persoalan hak asasi manusia, Human Right Watch atau HRW menyebut Israel telah secara ilegal dan sembarangan menggunakan senjata Amerika Serikat untuk menyerang sekolah-sekolah di Gaza.
Pernyataan itu disampaikan HRW dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis 7 Agustus 2025 lalu.
Sebelumnya Israel kerap mengklaim bahwa serangannya menargetkan pasukan Hamas yang bersembunyi di fasilitas sekolah.
Dalam laporannya, HRW hanya menemukan tujuh insiden di mana Hamas mempublikasikan rincian terkait anggotanya yang terbunuh. HRW pun menyoroti dua serangan Israel yang menewaskan hampir 50 orang di Gaza.Namun tidak ditemukan adanya target militer.
HRW menyatakan serangan seperti itu melanggar hukum internasional karena sekolah merupakan objek sipil yang dilindungi.
Perlindungan tersebut hilang hanya jika fasilitas digunakan untuk tujuan militer. Laporan HRW juga menyebut serangan Israel terhadap sekolah yang menampung pengungsi menunjukkan kekacauan besar di Gaza.
Di sisi lain, pasukan pertahanan Israel atau IDF menegaskan mereka beroperasi sesuai kebutuhan militer dan hukum internasional.
Sementara data HRW yang dikutip dari kantor PBB untuk koordinasi urusan kemanusiaan menyebut serangan di penampungan sekolah Gaza menyebabkan sedikitnya 836 korban tewas dan 2.527 luka-luka hingga 18 Juli 2025.
Dilaporkan HRW telah meninjau citra satelit, foto, dan video serangan serta dampaknya di media sosial dan wawancara dengan para saksi mata.
Sebelumnya pada 27 Juli 2024, Israel menyerang sekolah putri Khadijah di Der Albala yang menyebabkan 15 korban tewas.
Kemudian pada 21 September, Israel menyerang sekolah Azzaitun di Gaza Utara yang menyebabkan 34 korban tewas.
HRW juga mendesak AS dan negara lain untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel mengingat risiko pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Mereka menyebut pasokan senjata ke Israel telah membuat AS terlibat dalam agresi di jalur Gaza.
Tinggalkan komentar