Beritalk, Cianjur – Dalam tempo kurang dari 2 minggu dunia menyaksikan perang Iran Israel dan Amerika Serikat.
Namun secara mengejutkan perang Iran Israel dan Amerika Serikat itu kini berakhir dengan gencatan senjata.
Perang Iran Israel dan Amerika Serikat berakhir gencatan senjata, ketiga pihak disebut-sebut dapat mengeklaim kemenangan secara naratif.
Pertanyaannya apa hasil nyata yang didapat oleh masing-masing pihak dari Perang Iran Israel dan Amerika Serikat ? untuk itu simak penjelasannya berikut ini :
Perang Iran Israel dan Amerika Serikat yang hampir meletus menjadi perang terbuka kini tampaknya mereda.
Sebelum perang Iran Israel dan Amerika Serikat ini mereda, Iran berhasil meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika di Qatar.
Dan sebelum Presiden AS Donald Trump mendorong gencatan senjata antara Iran dan Israel. Iran sejatinya sudah mencari celah untuk keluar dari pusaran konflik.
Pada Senin 23 Juni 2025 pagi Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menggelar rapat darurat guna menyusun serangan balasan atas pengeboman tiga fasilitas nuklir mereka oleh AS.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menginstruksikan balasan terbatas terhadap Amerika serangan harus dibatasi agar tidak memicu perang besar-besaran.
Langkah militer Iran pun sangat terukur corps Garda Revolusi Iran memilih menyerang pangkalan udara Al Udeid di Qatar yang menjadi pusat operasi militer AS di Kawasan Timur Tengah.
Namun dianggap cukup aman karena berada di wilayah sekutu Iran pemilihan lokasi itu juga mempertimbangkan minimnya potensi korban jiwa.
Menjelang serangan Iran bahkan mengirimkan sinyal melalui perantara bahwa serangan akan segera terjadi, Qatar merespons dengan menutup wilayah udaranya dan AS pun diberi peringatan dini dalam siaran televisi nasional.
Juru bicara militer Iran mengklaim keberhasilan operasi menyebutnya sebagai peringatan kepada musuh bahwa era tabrak lari telah berakhir.
Lagu-lagu patriotik dan gambar rudal balistik pun mengiringi narasi kemenangan yang dipertontonkan kepada publik Iran.
Namun di balik retorika itu Iran justru berharap serangan terbatas tersebut akan cukup untuk memuaskan tekanan domestik sekaligus mendorong AS agar berhenti menyerang.
Mereka juga berharap Washington dapat menekan Israel menghentikan agresinya, salah satu pejabat Iran mengungkap target utama mereka adalah tidak ada warga Amerika yang tewas demi menghindari responsasi konflik.
Strategi ini tampaknya berhasil trump kemudian mengumumkan 13 dari 14 rudal Iran tidak menimbulkan korban maupun kerusakan berat.
Dalam pernyataannya Trump bahkan mengucapkan terima kasih kepada Iran karena telah memberi peringatan dini sehingga tidak ada nyawa yang hilang dan tidak ada yang terluka.
Setelah itu Trump menyatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel akan segera berlangsung, meski pada hari
berikutnya situasi belum pasti.
Melansir The New York Times direktur program Iran di International Crisis Group Ali Fais menilai ketiga pihak kini bisa mengeklaim kemenangan secara naratif.
AS dapat mengeklaim kemenangan karena telah berhasil menyerang dan menghambat program nuklir Iran melalui pengeboman terhadap tiga situs nuklir Utama, ini bisa dianggap sebagai langkah pencegahan terhadap ancaman nuklir yang dipercaya sedang dikembangkan Iran.
Kedua Israel bisa menyatakan mereka telah melemahkan kekuatan militer Iran yang merupakan musuh regional Utama, mereka hal itu dibuktikan melalui serangan-serangan udara yang menghantam infrastruktur militer dan menyasar tokoh-tokoh kunci dalam sistem pertahanan Iran.
Ketiga Iran sendiri bisa menyampaikan kepada publik dan dunia internasional bahwa mereka telah bertahan dan melawan kekuatan militer yang jauh lebih kuat dengan meluncurkan serangan balasan terukur tanpa menimbulkan eskalasi yang lebih luas, meski ketegangan telah turun.
Tinggalkan komentar