Beritalk, Cianjur – Pejabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai mengeluarkan peringatan terkait konflik yang kini dialami negaranya dengan Kamboja.
Phumtham Wechayachai mengatakan bahwa bentrokan yang saat ini terjadi bisa meningkat menjadi perang.
“Situasi telah memanas dan bisa berkembang menjadi perang, untuk saat ini, yang terjadi hanyalah bentrokan yang menggunakan persenjataan berat” ujar Phumtham Wechayachai.
Phumtham Wechayachai menambahkan bahwa kondisi yang terjadi hanyalah bentrokan menggunakan persenjataan berat.
Namun dengan memanasnya situasi bukan tidak mungkin konflik kedua negara tersebut akan menjadi sebuah peperangan.
Di lain sisi, sejak pertempuran pecah pada Kamis, 25 Juli 2025, warga sipil yang tewas di kedua belah pihak terus bertambah.
Hingga kini jumlah korban bahkan telah mencapai 32 orang. Di mana Thailand melaporkan bahwa 13 orang warga sipil dan enam tentaranya tewas.
Imbas dari bentrokan itu juga membuat ratusan ribu penduduk harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pada hari yang sama, Thailand mengumumkan darurat militer di delapan distrik yang berbatasan dengan Kamboja. Sementara Kamboja sudah menyerukan gencatan senjata segera tanpa syarat. Namun, belum ada respon dari Thailand terkait permintaan tersebut.
Amerika Serikat, Cina, dan Malaysia juga telah menawarkan untuk memfasilitasi dialog. Namun, Bangkok disebut tengah mencari solusi bilateral untuk konflik tersebut.
Tinggalkan komentar