Prank di Desa Cibokor Cianjur Berujung Intimidasi, Warga Lapor ke KDM

Williani Putri

Agustus 27, 2025

2
Min Read
Bu Renren lapor ke KDM minta perlindungan usai menerima intimidasi dari prank di Desa Cibokor
Bu Renren lapor ke KDM minta perlindungan usai menerima intimidasi dari prank di Desa Cibokor

On This Post

Beritalk, Cianjur – Sebuah prank acara yang dilakukan di Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur menuai sorotan publik setelah salah seorang warga, yang dikenal dengan panggilan Bu Renren mengaku mengalami intimidasi akibat unggahan konten prank tersebut dan berakhir lapor ke KDM.

Bu Renren melaporkan persoalan ini ke komunitas Desa Mandiri KDM sebagai bentuk pengaduan atas intimidasi yang dialaminya.

Menurut Bu Renren, prank acara yang diposting di media sosial itu memicu reaksi negatif di kalangan masyarakat sekitar.

Bu Renren merasa mendapat tekanan dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan konten prank tersebut.

Karena merasa terancam, Bu Renren akhirnya menyampaikan permasalahannya kepada KDM agar mendapat perlindungan dan tindak lanjut.

Penanggung jawab KDM menanggapi aduan Bu Renren dan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan kepada Burenren serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menenangkan suasana di Desa Cibokor.

KDM memastikan akan mengupayakan penyelesaian masalah secara damai dan tidak memperpanjang ketegangan yang muncul akibat prank tersebut.

Peristiwa ini menyoroti dampak negatif dari prank yang dapat menimbulkan gesekan sosial, terutama di desa yang memiliki dinamika masyarakat yang sensitif terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu keharmonisan.

Aparat desa dan pihak keamanan setempat juga diminta lebih waspada dalam mengantisipasi potensi konflik. Sebelumnya prank acara tersebut viral di media sosial dan mendapatkan berbagai komentar dari netizen.

Beberapa mendukung, namun tidak sedikit pula yang mengecam dan menilai prank itu kurang pantas dilakukan di lingkungan desa. Reaksi inilah yang memicu ketegangan hingga intimidasi dialami oleh Bu Renren.

Kepala Desa Cibokor juga memberikan pernyataan resmi bahwa pihak desa tidak mendukung konten yang menimbulkan kegaduhan dan meminta semua pihak untuk menjaga kerukunan warga.

Ia menambahkan bahwa prank tersebut tidak seharusnya menimbulkan aksi intimidasi dan pihak desa akan memastikan situasi kondusif.

Kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan pelaku konten agar lebih berhati-hati dalam membuat dan menyebarkan konten yang dapat memicu kontroversi terutama di lingkungan yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan desa.

KDM bersama pihak desa terus melakukan mediasi dan edukasi kepada warga agar tetap menjaga toleransi serta menghindari perpecahan akibat persepsi yang berbeda terhadap suatu aksi termasuk prank.

Tinggalkan komentar