Beritalk, Cianjur – Serangan Israel di Gaza yang kian meningkat dari hari ke hari membuat semakin banyak warga Palestina yang meregang nyawa.
Aljazirah melaporkan serangan Israel pada Sabtu, 2 Agustus 2025, sebanyak 24 orang tewas dalam sehari. Puluhan korban tewas itu termasuk 13 pencari bantuan kemanusiaan.
Bukan hanya korban tewas, serangan Israel juga menyebabkan lebih dari 100 warga Palestina terluka.
Kantor Berita Wafa melaporkan sebanyak enam orang yang menunggu bantuan kemanusiaan di dekat Wadi Gaza Tengah ditembak mati oleh pasukan Israel.
Pasukan Israel juga menembak dan membunuh 12 pencari bantuan di dekat koridor Netrazim Gaza Tengah.
Sejak GHF yang didukung Amerika Serikat dan Israel mengambil alali distribusi makanan akhir Mei lalu, pasukan Israel rutin menargetkan kerumunan warga Palestina di dalam atau di dekat lokasi bantuan.
Alasannya untuk membubarkan mereka. PBB mencatat hampir 1400 orang tewas dalam serangan antrian bantuan kemanusiaan.
Di bawah tekanan internasional atas eskalasi di Gaza, Israel menetapkan Almawasi sebagai zona aman pada Oktober 2023 lalu.
Namun, wilayah ini berulang kali menjadi target operasi IDF dengan serangkaian penembakan yang terus menewaskan warga sipil.
Juru bicara Lembaga Pertahanan Sipil Gaza Mahmud Basal pada Senin 28 Juli 2025 mengungkap militer Israel menembaki warga Palestina di sebuah gedung perumahan di Distrik Almawasi Gaza Selatan.
Insiden itu menewaskan lima orang termasuk seorang wanita hamil. Asosiasi Bulan Sebit Merah Palestina mengatakan mereka berhasil menyelamatkan janin ibu hamil dengan melakukan operasi sesa.
Telafif berdali Almawasi menjadi persembunyian beberapa tokoh senior Hamas. Tetapi klaim itu telah dibantah oleh Hamas yang mengecam pembantaian keji oleh militer Israel.
Tinggalkan komentar