Ternyata Alasan Sebenarnya Trump Lawatan ke Timur Tengah: Cegah Dominasi Dagang China

Williani Putri

Mei 16, 2025

2
Min Read
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

On This Post

Beritalk, Cianjur – Di balik sorotan kesepakatan investasi triliunan dolar dan penandatanganan perjanjian dagang yang megah.

Ternyata Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan punya alasan lain mengapa dirinya selama sepekan berada di Timur Tengah.

Dengan gamblang, Trump menyebut tidak ingin Timur Tengah direbut oleh Cina, apalagi dalam hal perdagangan.

“Begitu sibuknya pendaratan, kami baru saja mendarat. Ini merupakan perjalanan yang luar biasa, kami telah mengumpulkan triliunan dolar investasi untuk negara kami”

Dalam pernyataannya itu juga Trump mengatakan bahwa negara-negara di kawasan Teluk telah lama merasa ditinggalkan oleh Amerika Serikat.

“Dan kami berurusan dengan orang-orang yang sangat baik yang telah ditinggalkan oleh negara kami, oleh Amerika Serikat” tegas Trum.

Bahkan terang-terangan dia menyebutkan untuk mencegah dominasi China di kawasan tersebut, terutama dalam perdagangan.

“Dan kami tidak akan meninggalkan mereka, kami memiliki teman-teman yang sangat baik di Arab Saudi dan Qatar, jadi sekarang kami akan pergi ke UEA. Kami akan segera mendarat dan kemudian kami memiliki situasi yang sangat baik disana. Tetapi mereka merasa ditinggalkan. Mereka akan direbut oleh China dari sudut pandang perdagangan” tambah Trum.

Meski sudah sedikit mereda soal perang tarif impor, nyatanya Trump masih tetap menganggap Xi Jinping dan negaranya sebagai musuh kelas berat dalam hal perekonomian global.

Dua negara adidaya itu terus bersaing menggait mitra-mitra ekonomi untuk meningkatkan pasar dagang mereka.

Tak mau kalah, Trump pun bergerak satu langkah lebih maju mendekati target pasarnya di beberapa negara-negara kawasan Timur Tengah.

Perjalanan orang nomor satu di Amerika Serikat itu dimulai di Riyad, Arab Saudi. Ia menghadiri forum investasi antara Saudi dan AS dan menandatangani kesepakatan investasi termasuk perjanjian jual beli senjata.

Selanjutnya, Trump melanjutkan perjalanan ke Qatar pada Rabu, 14 Mei 2025. Dalam kunjungannya ke Qatar, maskapai penerbangan Qatar Airways pun memborong hingga 210 jet pesawat Boeing senilai 96 miliar AS atau setara Rp1,5 triliun.

Sedangkan di Uni Emirat Arab, Trump mengumumkan kesepakatan senilai lebih dari 200 miliar Dolar AS atau sekitar Rp3.200 triliun.

Bahkan Trump dikabarkan mengincar kesepakatan cip AI super canggih. Kunjungan Trump ke wilayah Teluk kali ini didominasi oleh isu-isu ekonomi.

Tinggalkan komentar